Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Warkop DKI Reborn 3 adalah sebuah film komedi Indonesia yang menjadi instalmen ketiga dalam seri film Warkop DKI Reborn. Film tersebut disutradarai oleh Rako Prijanto[1] menggantikan Anggy Umbara yang menyutradarai instalmen pertama dan kedua, dan dibintangi oleh Randy Danistha, Adipati Dolken dan Aliando Syarief menggantikan Abimana Aryasatya, Vino Bastian, dan Tora Sudiro yang membintangi instalmen pertama dan kedua.[2] Film tersebut adalah adaptasi dari film Warkop DKI asli Sama Juga Bohong.[3]
Dalam produksi, dimasukkan beberapa adegan yang merupakan plesetan dari film-film semisal Bunyi Manusia yang diplesetkan dari Bumi Manusia (2019),[7] Dilan 1990 (2018), Ayang-ayang Cinta 2 yang diplesetkan dari Ayat-ayat Cinta 2 (2017), Pengabdi Besan yang diplesetkan dari Pengabdi Setan (2017),[8], Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016). Dan film Warkop DKI Reborn ini memiliki biaya produksi tiga kali lebih mahal dari film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016).[9]
Describe your issue or suggestion
Dono, Kasino, and Indro are assigned as a secret police agent. They are under the command of Commander Cok, who lost his aide, Karman, when he smells money laundering in the Indonesian film industry.
For Industry Professionals
Para pemeran karakter Dono, Kasino dan Indro dalam film Warkop DKI Reborn 3 Aliando Syarief, Adipati Dolken dan Randy Danistha bersama aktor Indro mengunjungi Kantor Berita Antara guna melakukan promosi pada Senin 2/9. Film komedi ini akan segera tayang di bisokop di seluruh Indonesia pada 12 September mendatang. (Musdalifah/Subur Atmamihardja/Gracia Simanjuntak)
(Hendi/Iswahyuni/Sekretariat Perusahaan)
Liputan6.com, Jakarta Ada kejutan menarik untuk Anda yang menanti-nanti penayangan WarkopDKIReborn: Jangkrik BossPart 1. Mulai 29 Agustus 2016 nanti, para calon penonton sudah dapat membeli tiket pre-sale di jaringan bioskop XXI.
Tak hanya itu, setiap pembelian tiket pre-sale, calon penonton akan mendapatkan satu buah CD eksklusif OST Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1. Ketiga pemeran utama dalam film, yakni Abimana Aryasatya, Vino G Bastian, dan Tora Sudiro terjun langsung untuk bernyanyi dalam tujuh lagu yang terdapat di mini album tersebut.
Meski bukan penyanyi, ketiganya mengaku dengan senang hati berusaha menyanyikan lagu-lagu legendaris itu dengan baik.
"Bukan hal yang aneh kalau Warkop nyanyi. Mereka kan merangkap aktor, komedian, dan penyanyi. Jadi kita tanggung jawab dalam memerankan tokoh dan menyanyikan lagu juga," ujar Abimana Aryasatya saat konferensi pers tiket pre-sale Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Indro membenarkan pendapat Abimana Aryasatya dengan menyebutkan bahwa pemeran Warkop harus bisa bernyanyi. "Dari dulu Warkop ingin disebut sebagai musikal komedi, selalu ingin ada musik. Biasanya kita yang membawakan sendiri. Pemeran Dono, Kasino, Indro pun ya harus bisa kayak gitu," ungkap Indro.
Namun, bukan berarti kualitas suara ketiga pemeran utama tersebut harus mumpuni. "Bukan tentang bagus atau enggak bagus, tapi pas atau enggak pas sama karakter yang kita jalankan," tutur Vino G Bastian. (Rin/Rtn)
VISIT MOVIE WARKOP DKI REBORN 3
Dono, Casino and Indro on Warkop DKI Reborn 3 Film, Aliando Syarief (left), Dukei Dolken (mid) and Randy Danistha (right) sing when visiting the editor of the News Office Between Jakarta, Monday (2/9/2019). The visit to promote the Fiilm Warkop DKI Reborn 3 that will serve on September 12, 2019. ANTARA PHOTO/Hafidz Mubarak A/ama.
The caption is automatically translated by application. Click here for the Bahasa Indonesia version.
Robertino Aguinaga, yang dikenal sebagai Abimana Aryasatya (sebelumnya dikenal dengan mononim Robertino; lahir 24 Oktober 1982) adalah aktor dan penyanyi Indonesia keturunan Spanyol.
Abimana mulai dikenal ketika membintangi sinetron Lupus Milenia pada tahun 1999, dengan menggunakan nama lahirnya, yakni Robertino. Setelah memeluk agama Islam, ia mengubah namanya menjadi Abimana Aryasatya. Abimana telah dinominasikan untuk lima kali Piala Citra pada Festival Film Indonesia.